AKU PUNYA KAKAK?
AKU PUNYA KAKAK? Suasana rumah kembali sepi namun tak sesepi hati ini, tak ada seorang pun yang menemaniku. Ibu yang selalu menjadi tempat mencurahkan segala keluh kesah, kini tiada lagi karena telah berpulang tuk selama-lamanya. Betapa kehilangan ini terasa, bagaimana tidak sejak perceraiannya dengan ayah dialah yang berjibaku menafkahiku. Perasaanku hampa, pandanganku kosong. Bagaimana aku menjalani hidupku kedepannya, sekolahku baru kelas dua SMP. Haruskah aku berhenti sekolah? Haruskah aku mencari kerja untuk menafkahiku? Atau aku ikut ayahku yang sudah beberapa tahun menjadi beban adiknya dikarenakan sakit-sakitan dan tak mampu bekerja lagi. “Rosa, carilah kakakmu!” sebuah suara membuyarkan lamunanku. Kupandangi sipemilik suara yang ternyata Ma Enik tetangga depan rumahnya dan bertanya: “kakak? Bukankah aku anak tunggal?” “Sebetulnya kamu punya kakak seibu”, Ma Enik menjelaskan. “Ibuku tak pernah menyebutkan aku punya kakak”, jawab Rosa masih tak mengerti. “Ayahmu itu s...